0

CatPer Ngesot Gn.Ciremei Via Palutungan (21-23 Jan 2012)

     Di Postingan ini saya akan sedikit berbagi pengalaman naik ke gunung, yaitu ke gunung Ciremai via Palutungan Kuningan Jawa Barat. Pertama saya cari-cari info di kaskus untuk mencari teman yang ingin mendaki, dan akhirnya saya bertemu  om syahrul yang mengajak saya ikut gabung, yang rencananya akan berangkat tanggal 21-23 Januari 2012 ke Gn.Ciremai.

   Akhirnya saya menyiapkan berbagai keperluan untuk naik gunung, tapi memang dadakan sech..apalagi saya minim peralatan akhirnya membawa barang yang terjangkau saja yang saya bisa bawa untuk pendakian dan juga untuk logistik.

21 Januari

   Pertama saya membeli kebutuhan logistik, dan janjian bertemu dengan om Syahrul dari Jakarta di pintu keluar Tol Kopo Cikampek, karena tidak terlalu jauh dari rumah. Sedikit terlambat memang karena harusnya sekitar jam 1 sudah berangkat tetapi nunggu teman yang dari Palembang yang sedikit telat. Akhirnya kami berangkat dari Cikampek sekitar jam 19.00 dan sampai Cirebon jam 23.00, kami juga harus ke terminal dulu menjemput rekan kami yang berangkat dari Bandung, dengan menunggu tidak terlalu lama kami langsung meluncur ke pos pendakian di Palutungan, tapi kita singgah di Buper ( Bumi Perkemahan) Palutungan karena kita sampai jam 02.00 karena sedikit salah jalan. Akhirnya kami memutuskan istirahat di warung terdekat untuk memulihkan pendakian pagi hari.

22 Januari

Pos Pendakian-Cigowong

Sekitar jam 07.00 kita mulai berangkat dari Buper Palutungan menuju pos pendakian untuk mengurus izin, ternyata lumayan jauh sekitar 1KM jaraknya, dan sampai jam 08.00, setelah sampai kita menyempatkan sarapan dulu  dan mengurus izin pendakian. Tapi sempat ada masalah rekan kami yang sedang tidak fit atau sakit tidak bisa meneruskan perjalanan untuk mendaki , jadi kita hanya berangkat 4 orang saja, yaitu saya, om Syahrul, Mbak Fitri, Bang Eko.


Akhirnya kami berangkat dari pos pendakian sekitar jam 08.30, pos pertama yang kita tuju jaraknya cukup jauh sekitar 4 Km, tracknya sendiri masih cukup mudah dilalui pertama kita lalui rumah-rumah warga, setelah itu melewati kandang sapi perah dan sampi pos kecil untuk masuk kawasan hutan pohon pinus. Untuk cuaca masih cukup cerah.

Setelah pos kecil kita memasuki hutan pohon pinus yang begitu banyak, lalu selanjutnya kita akan melewati beberapa jalan yang kanan kirinya banyak rumput ilalalang dan sedikit pohon tebu, setelah beberapa saat kita akan melewati aliran sungai kering dan selanjuatnya kita  menjumpai pohon entah namanya yang cukup lebat dan banyak juga pohon yang tumbang menghalangi jalan. Dan kami sampai di pos Cigowong sekitar jam 10.45, kami istirahat sejenak dan mengambil air untuk keperluan memasak, karena sumber air hanya ada di pos Cigowong saja.

Cigowong - Kuta

Setelah selesai istirahat kita melanjutkan perjalanan ke Pos selanjutnya yaitu Kuta, Jalanya sendiri masih cukup mudah tapi track mulai sedikit menanjak, dengan track tanah yang cukup licin dan akar-akar besar yang terkadang nyangkut di kaki…hehehehe…Sampai di pos Kuta jam 11.20 karena jaraknya cukup pendek.

Kuta - Pagguyangan Badak

Setelah beristirahat sejenak di kuta kami melanjutkan perjalanan, tracknya mulai cukup berat apalagi dengan dengkul abal-abal dan nafas perokok sejati, membuat saya cukup menderita. Akhirnya kami sampai di pos Pagguyungan Badak jam 12.00 memakan waktu 40 menit lumayan singkat,  dan beristirahat sejenak tentunya.
Pagguyangan Badak - Arban. 

Dari pagguyungan Badak menuju puncak masih sekitar 4,5 KM lagi, setelah istirahat cukup kami melanjutkan perjalanan ke pos seleanjutnya yaitu arban, untuk tracknya masih cukup mudah dan tentunya menanjak dan sedikit ada pohon-pohon tumbang, kami sampai di pos Arban sekitar jam 13.20.


Arban - Tanjakan Asoy

Setelah beristirahat sebentar tim saya pun bergerak kembali menuju pos berikut yaitu, Tanjakan Asoy, dari namanya juga sudah asoy, tracknya tentu banyak tanjakan yang cukup membuat kita down untuk melanjutkan perjalanan karena sudah lumayan letih, dan di track ini kita akan melewati pohon besar yang tumbang. Sampai Tanjakan Asoy sekitar jam 13.50.
 Tanjakan Asoy - Pasanggrahan

Nah disinilah perjalanan cukup lama setelah dari pos pendakian ke pos Cigowong, saking lamanya kami beberapa kali istirahat karena sudah kelelahan, ditambah lamanya menuju pos yang di maksud membuat kita semakin lelah, kita disini juga berpisah dengan om syahrul yang sedikit ngantuk, akhirnya kita melanjutkan perjalanan bertiga. Di track k epos pasanggrahan medanya sama seperti jalur pos Arban ke Tanjakan Asoy, memang sedikit menguras tenaga di tambah perut mulai keroncongan.Akhirnya kami sampai di pos Pasanggrahan sekitar jam 15.21 dan di pos sudah ada 2 tenda rombongan dari Jakarta, kamipun istirahat sejenak dan menunggu om Syahrul, cuaca sudah mulai mendung dan hujan tak terlalu lebat turun, kami sempat panic karena om Syahrul belum sampai juga di pos Pasanggrahan, karena tim yang ketemu ada di belakang kita sudah sampai semua. Bang Eko pun akhirnya turun dengan bang Buyung rombongan dari Jakarta, sedangkan kami memasang tenda karena hujan mulai cukup deras, tak lama kemudian akhirnya om Syahrul sudah berada di pos. Karena hujan cukup deras akhirnya kami memutuskan ngecamp di pos Pasanggrahan dan untuk membuat makanan, karena perut sudah gak bisa di ajak kompromi lagi. Akhirnya kami bermalam dan menyepakati jalan ke puncak jam 01.00 malam.  






 

23 Januari

Pasanggrahan- Sanghiyang Ropoh

Sekitar jam 1 malam kami bangun dan kami packing barang untuk melanjutkan perjalanan summit attack, kami selesai packing dan membuat air hangat sekitar jam 2 dan kami mulai bergerak berangkat meneruskan perjalanan. Perjalanan ke pos selanjutnya cukup singkat dengan track masih sama dengan pepohonan yang besar dan banyak pohon yang tumbang. Kami samapai di pos Sanghiyang popoh sekitar jam 2.50 dengan di iringi udara yang begitu dingin.

Sanghiyang Ropoh - Goa Walet

Setelah sampai di pos Sanghiyang Ropong mulai jalan tanah yang begitu licin dan bebatuan  dan kemiringan yang curam, cukup membuat kami kelelahan di tengah malam, angin pun sangat kencang karena sudah bukan kawasan yang di tumbuhi pohon yang lebat.di perjalanan ini kita sering beristirahat, dan kita juga berhenti di persimpangan apuy yaitu jalur pertemuan pendaki dari Pos Apuy Majalengka, kami disini istirahat cukup lama, dengan di temani angina yang sangat kencang kami menikmati pemandang malam kota Kuningan dan Cirebon yang begitu indah dengan cahaya lampu yang menyala. Kami sampai di  Pos Goa Walet sekitar jam 4 pagi, kami istirahat dulu  karena sudah lelah dan tidak kuat menahan dingin dan angina yang besar. Maka kita putuskan untuk istirahat di sela-sela batu besar untuk menghangatkan diri, walau percuma dinginya tetap kerasa. Pagi pun mulai dating dengan terangnya, tapi saying kita ingin melihat sunrise gagal karena daerah sekitar puncak Gn.Ciremai tertutup kabut yang begitu lebat, yang membuat kami sangat kecewa, dan kami hanya menunggu dan berdoa supaya cuaca sedikit bersahabat dengan kami.

Goa Walet - Puncak Gn. Ciremai

Sekitar jam 06.30 cuaca masih sangat ekstrim, dengan angin yang begitu kencang ditambah kabut yang sangat tebal, kami putuskan untuk naik ke puncak yang jaraknya sekitar 300 m lagi, kami naik hanya bertiga karena om Syahrul ngantuk dan tidur. Jalan dari Goa Walet ke Puncak cukup terjal kemiringanya dengan bebatuan yang besar dan di beberapa bagian batuan yang kecil yang kadang licin dan juga kita akan menjumpai tanaman bunga edelweis tapi sayang belum musim mekar bunganya, setelah berjalan melawan dingin dan kondisi yang kurang fit kami sampai di puncak, tapi kenapa hanya putih yang ada? Ternyata cuaca memang sedang tidak bersahabat dengan kita, maklum hari imlek dan musim hujan. Di puncak angin sangat besar dan kabut tebal menutupi kawah, tapi terkadang terbuka walau sebentar, setelah hampir sejam di puncak untuk menunggu turunya kabut, tapi sayang pandangan kami masi putih dan putih. Setelah lama menunggu dan foto-foto kami putuskan untuk turun karena kami sudah tidak kuat dengan dingin dan mengejar waktu supaya cepat sampai turun, kami pun turun sekitar jam 08.00 dan kembali lagi ke tempat dimana om Syahrul tidur dan barang-barang kami tinggalkan. Setelah sampai kami putuskan untuk meninggalkan om Syahrul untuk naik ke puncak, dan kami turun duluan.